Klasifikasi Materi dan
Perubahannya
Pada Bab 2 kamu sudah mempelajari
berbagai jenis benda yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari- hari. Benda-benda
di sekitarmu dapat berupa wujud padat, cair,
dan gas. Benda-benda tersebut kita klasifikasi
berdasarkan karakteristik yang dapat diamati.
Pada Bab 3 ini kamu akan belajar tetang
klasifikasi materi. Materi dapat dikelompokkan
menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Pada
Bab 3 ini, kamu juga akan belajar tentang
pemisahan campuran, karakteristik zat serta
perubahannya. Kamu akan menemukan berbagai
fakta unik tentang zat dan perubahannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kekaguman kamu juga
akan bertambah besar kepada Sang Maha
Pencipta, dengan mengetahui bahwa bendabenda di sekitarmu dapat dikelompokkan
menjadi kelompok yang berbeda-beda. Benda-benda tersebut juga mengalami perubahan yang
khas sesuai karakteristik benda-benda tersebut.
Coba pahami uraian berikut.
Ketika memanaskan air sampai mendidih,
terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Dapur adalah salah satu tempat menarik untuk
mengamati perubahan zat dan bagaimana memisahkan berbagai macam campuran. Di dapur
terdapat beberapa senyawa kimia, seperti gula,
garam, asam cuka, minyak goreng, sayuran dan
buah-buahan serta beberapa bumbu masak.
Beberapa senyawa kimia tersebut jika digunakan
untuk memasak akan saling bercampur dan
mengalami perubahan komposisi materi dan
membentuk senyawa baru. Bahan-bahan
tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda,
ada yang merupakan zat tunggal (unsur dan
senyawa) dan ada juga yang sudah merupakan
campuran.
A. Cara Mengklasifikasikan Materi
Alam semesta terdiri atas planet-planet, contohnya bumi. Di bumi terdapat
gunung, udara, laut, dan begitu banyak hal lain. Segala sesuatu yang berada di
bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan
api. Itulah gambaran keragaman materi.
1. Klasifikasi Materi
Ketika kamu mengumpulkan sekelompok benda berdasarkan sifatnya, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
• Mengamati karakteristik benda tersebut.
• Mencatat persamaan dan perbedaan
sifat benda masing–masing.
• Memasukkan benda-benda yang memiliki persamaan sifat ke dalam satu
kelompok.
• Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut.
Perhatikan sebuah lampu bohlam. Tersusun dari materi apa sajakah lampu
tersebut? Para ilmuwan mengklasifikasi materi agar lebih mudah dipelajari dan
disusun secara sistematis. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat
menempati sebuah ruang. Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan
menjadi zat padat, cair, dan gas. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam,
seperti besi, emas, dan seng. Air, minyak goreng, dan bensin merupakan contoh
wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap, dan uap air. Asap rokok
merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, kamu
dilarang merokok. Merokok selain berbahaya bagi si perokok, juga berbahaya bagi
orang lain yang berada di sekitar perokok, karena asap rokok akan terisap olehnya.
Orang yang merokok disebut perokok aktif sedangkan orang lain yang berada di
sekitar perokok disebut perokok pasif.
Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah kamu pahami adalah air.
Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es tersebut dikatakan dalam wujud
padat. Tetapi, ketika dipanaskan es tersebut akan berubah kembali menjadi air.
Air tersebut dikatakan dalam wujud cair. Ketika dipanaskan pada suhu 100°C, air
akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan dalam wujud gas. Perbedaan sifat
zat padat, cair, dan gas.
2. Unsur, Senyawa, dan Campuran
a. Unsur
Materi di alam dapat
dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila
kita kaji lebih mendalam lagi, zat tunggal
(murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi
unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat
tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih sederhana dan akan tetap
mempertahankan karakteristik asli dari unsur
tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus
sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom
emas. Banyak sekali unsur yang ada di alam
dapat kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Sama dengan contoh emas
di atas, coba kamu perhatikan potongan besi bila dibagi lagi menjadi bagian yang
terkecil akan diperoleh atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga, dan
nikel. Dari penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur merupakan
zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana
dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom.
Ketika kamu belajar alat musik, tentu saja kamu harus mempelajari simbol-simbol musik atau not baloknya. Simbol-simbol tersebut dapat dibaca dan
dipelajari oleh semua orang, sehingga semua orang dapat mempelajarinya
dengan mudah.
Para ahi kimia juga menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan
perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli kimia sudah
menemukan unsur sejak abad ke-9 dan unsur secara bertahap terus berkembang
sampai abad ke-20. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur
logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh
unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga
unsur yang bersifat semi logam. Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam
dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu
pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak
membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur
buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas
penemunya ataupun tempat penemuannya.
Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur,
yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara
internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai
berikut.
• Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama
latinnya
• Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
• Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari
nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama
latinnya Calsium) dilambangkan dengan (Ca).
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik
unsur. Unsur-unsur yang memiliki sifat
yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom. Unsur-unsur logam terletak
di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak
di bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsur semilogam
(diberi warna cokelat) di antara warna biru dan kuning. Sebagian dari unsur-unsur
tersebut akan kamu pelajari di kelas VII sekarang, sedangkan beberapa unsur lain
akan dipelajari pada kelas berikutnya.
Jika kamu perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak
digunakan untuk alat-alat perkakas, alat-alat rumah tangga, dan bahan untuk
rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak digunakan sebagai antiseptik.
b. Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam
cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa.
Kamu telah mengetahui, bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah atom.
Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk
molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur
atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya. Dari
uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal/murni
yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan
proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2
O dapat diuraikan menjadi
unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui
proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda
dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan
berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya.
Pada suhu kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya
berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas
hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat
yang diperlukan dalam pembakaran.
Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan
logam. Kamu mungkin sering menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya
ketika memasak, membuat teh manis atau kopi. Campuran adalah suatu materi
yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
1) Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula,
larutan garam, dan sirop merupakan contoh
campuran homogen. Dalam larutan gula,
apakah kamu dapat membedakan zat-zat
penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak
dapat membedakan zat-zat yang menyusun
larutan gula tersebut. Jadi, campuran
homogen adalah campuran yang tidak
dapat dibedakan zat- zat yang tercampur di
dalamnya.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang
banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut
adalah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya
kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil
dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat
dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat
homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan
tersebut tidak dapat dibedakan.
a) Larutan Asam, Basa, dan Garam
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa contoh campuran
homogen adalah larutan. Pada dasarnya,
larutan yang dikenal dalam kehidupan
sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa,
atau garam. Larutan seperti cuka, sirop,
penghilang noda, sabun cuci, sabun
mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan
basa, atau garam yang banyak dijumpai
setiap hari.
Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian,
kesehatan, dan penelitian di laboratorium. Oleh karena itu, dalam memahami
sifat-sifat asam dan basa merupakan hal yang sangat penting untuk memahami
berbagai macam jenis larutan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
(1) Asam
Tentu kamu telah mengenal larutan asam dalam kehidupan sehari-hari.
Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya, jeruk,
lemon, dan tomat.
Pada saat memasak di dapur, tentu kamu mengenal salah satu bahan
penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam asetat.
Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat. Asam dalam
lambung kita, yaitu asam klorida berfungsi membantu proses pencernaan
bahan makanan.
Masih banyak contoh senyawa asam lainnya yang dikenal dalam
kehidupan sehari-hari. Kamu dapat menemukan larutan asam, baik dalam
makanan, minuman, ataupun bahan pembersih di rumah. Dari beberapa
contoh larutan asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana
cara kita mengidentifikasi larutan asam? Berikut ciri atau tanda dari larutan
asam.
(a) Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
(b) Dapat menimbulkan korosi.
(c) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, larutan
asam dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, contohnya
terjadinya hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu, terjadi hujan asam yang menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung dan patung-patung dalam
kota. Mengapa dapat terjadi hujan asam? Bila terdapat kadar gas belerang
dioksida (SO2
) dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi, maka gas
ini akan bereaksi dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam
nitrat, dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan
bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air hujan inilah yang dikenal dengan
hujan asam. Gas belerang dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri dan kendaraan
bermotor. Selain merusak gedung dan patung-patung, hujan asam tersebut
dapat merusak tumbuh-tumbuhan dan dapat menyebabkan kematian pada
makhluk hidup yang ada di sungai apabila hujan asam tersebut masuk ke
sungai.
(2) Basa
Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci,
sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk.
Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya basa dicampur dengan zat
lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa? Berikut adalah sifat-sifat basa.
a. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
b. Terasa licin di kulit.
c. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan
larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi
netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam dan air.
Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah
untuk pengobatan bagi penderita sakit mag. Di mana sakit mag (kondisi kadar
asam lambung yang tinggi) maka obat mag adalah senyawa yang bersifat
basa (kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida).
Contoh lainnya adalah pengobatan akibat sengatan serangga, perlindungan
terhadap kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.
b) Indikator
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu
cara untuk membedakan asam atau basa dapat menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat menunjukkan perubahan
warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indikator asam-basa dapat
dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
(1) Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami.
Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan menunjukkan perubahan
warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang
dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis
merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam
dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah
mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah
pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa
kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah
jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan
dihasilkan warna hijau.
(2) Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair
adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan
lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan
asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.
c) Garam
Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama
senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam
pengolahan makanan. Bagaimana senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu
reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi
netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air.
Asam + Basa Garam + Air
Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk
industri pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh
reaksi asam dan basa yang membentuk berbagai jenis garam adalah:
HCl + NaOH NaCl + H2
O
Asam klorida + Natrium hidroksida Garam NaCl + air
2) Campuran Heterogen
Apakah kamu dapat membedakan campuran pasir dalam air pada kegiatan tersebut?
Berbeda dengan larutan gula, pada campuran
pasir dan air, tentu kamu dapat membedakan
antara pasir dan air. Campuran pasir dan air
merupakan salah satu contoh dari campuran
heterogen. Campuran heterogen terjadi karena
zat yang tidak dapat bercampur satu dengan
lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat
penyusunnya. Dengan demikian, pada campuran
heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki
komposisi yang sama (tidak serba sama).
B. Cara Memisahkan Campuran
Seperti yang sudah kita pelajari bahwa campuran terdiri atas dua zat atau lebih.
Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan
campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti
wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain
sebagainya.
Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk penjernihan air dan pembuatan garam. Beberapa metode
pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi),
sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Dalam bab ini akan dipelajari
cara pemisahan dengan filtrasi, sentrifugasi, dan juga kromatografi. Pemisahan
campuran lainnya akan dipelajari pada tingkat ynag lebih tinggi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana adalah metode filtrasi
(penyaringan).
2. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai
pengganti filtrasi jika partikel padatan yang
terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat
halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.
Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk
memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah
putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan
adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih
yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi,
sedangkan plasma darah berupa cairan yang
berada di bagian atas.
3. Distilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara
distilasi (penyulingan) banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kegiatan industri. Pemisahan campuran
dengan cara penyulingan digunakan untuk
memisahkan suatu zat cair dari campurannya.
Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan
titik didih dari zat cair yang bercampur,
sehingga saat menguap setiap zat akan
terpisah.
4. Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam
berbagai kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes
urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang
atlet yang dicurigai menggunakan doping.
5. Sublimasi Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan
pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan
wujud padat ke wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.
Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara
sublimasi (seperti kegiatan yang telah kamu lakukan)
C. Benda-benda yang dapat Mengalami
Perubahan
Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali
mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat
diamati, namun ada juga yang memerlukan waktu lama untuk pengamatannya.
Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan perubahan materi. Contoh
perubahan materi yang berlangsung cepat adalah pembakaran kertas. Contoh
perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif lama ialah proses
berkaratnya besi
1. Perubahan Fisika
Hasil pengamatanmu di atas menunjukkan bahwa perubahan materi ada yang
tidak menghasilkan zat baru, ada pula yang
menghasilkan zat yang baru. Perubahan zat
yang tidak disertai dengan terbentuknya zat
baru disebut perubahan fisika. Komposisi
materi tersebut juga tidak akan berubah, misalnya es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air,
yaitu H2
O. Contoh perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair,
membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk lainnya.
2. Perubahan Kimia
Perhatikan, kayu yang dibakar, apakah kayu sebelum dan setelah dibakar akan menghasilkan zat
yang sama? Kayu sebelum dibakar mengandung
serat selulosa, tetapi setelah dibakar berubah menjadi
arang atau karbon. Dengan demikian, pada proses
pembakaran kayu diperoleh zat baru yang memiliki
sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya
zat baru merupakan salah satu contoh perubahan
kimia. Contoh lain perubahan kimia yang sering
terjadi di alam adalah proses perkaratan besi. Besi
sebelum berkarat merupakan unsur Fe, tetapi besi
setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe2
O3
.
nH2
O. Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan
bahwa perubahan kimia adalah perubahan zat yang
menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang
berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk
dalam perubahan kimia disebabkan adanya perubahan
komposisi materi.
Perubahan tersebut dapat berupa
penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui
dengan ciri-ciri sebagai berikut.
(1) Terbentuknya zat baru.
(2) Terbentuknya gas
(3) Terbentuknya endapan.
(4) Terjadinya perubahan warna.
(5) Terjadinya perubahan suhu.
Salah satu ciri perubahan kimia adalah
terbentuknya zat baru. Sebagaimana dijelaskan pada
pembahasan di atas. Selain terbentuknya zat baru, ciri perubahan kimia lainnya adalah terbentuknya gas dan endapan. Bagaimanakah
proses terbentuknya gas dan endapan tersebut? Simaklah penjelasan berikut
dengan seksama.
a. Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat unik. reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh reaksi kimia yang membentuk gas ialah reaksi logam
magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis
sebagai berikut.
Magnesium + Asam klorida Magnesium klorida + gas hidrogen
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud gelembunggelembung kecil. Gas tersebut adalah gas hidrogen. Contoh reaksi
pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H2
O) menjadi gas
hidrogen (H2
) dan oksigen (O2
).
b. Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa
yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara
homogen) dengan cairan di sekitarnya sehingga disebut endapan.
Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan ialah reaksi
antara barium klorida (BaCl2
) dengan natrium sulfat (Na2
SO4
) menghasilkan
endapan barium sulfat berwarna putih. Reaksi tersebut berlangsung sebagai
berikut.
Barium klorida + Natrium sulfat Endapan putih Barium sulfat + Natrium
klorida
Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah reaksi antara
timbal nitrat (Pb(NO3
)
2
) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan
endapan timbal iodida yang berwarna kuning.
Barium klorida + Natrium sulfat Endapan putih Barium sulfat + Natrium
klorida
Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah reaksi antara
timbal nitrat (Pb(NO3
)
2
) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan
endapan timbal iodida yang berwarna kuning.
c. Perubahan Warna
Mengapa suatu reaksi kimia dapat menghasilkan
warna yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia
berlangsung, maka akan terjadi perubahan komposisi
dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna
yang berbeda.
Contoh reaksi kimia yang memberikan warna
yang khas adalah reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4
)
dengan air (H2
O). Warna tembaga sufat adalah putih,
apabila ditambahkan air, warnanya berubah menjadi
biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru
yang terbentuk, yaitu CuSO4
.5H2
O.
d. Perubahan Suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah
satu bentuk energi yang sering menyertai reaksi
kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia
akan ditandai dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau
ke lingkungan. Akibatnya, suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau
dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.